Cari Blog Ini

Selasa, 09 Juni 2015

TEKNOLOGI PENYADAPAN TANAMAN KARET




Karet merupakan komoditas unggulan   Komoditas ini merupakan sumber mata pencaharian pokok  dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat .
Rendahnya produktivitas karet rakyat diantaranya disebabkan oleh tehnikpenyadapan yang kurang benar.  Penyadapan adalah suatu tindakan membukapembuluh lateks agar lateks yang terdapat di dalam tanaman karet keluar. Kesalahan dalam melakukan penyadapan akan mengakibatkat kerugian yang besar juga akan mengakibat timbulnya penyakit kering alur  sadap dan keruguan lainnya.

TEKNIK PENYADAPAN
1. Menentukan Matang Sadap
a. Matang Sadap Pohon
Penyadapan dapat dilakukan sekitar  umur 4.5- 6 tahun atau lilit batang sudah mencapai 45 cm diukur 100 cm di atas pertauatan okulasi (DPO).

b. Matang Sadap Kebun
Apabila jumlah tanaman matang sadap sudah mencapai >60%. Misalkan 1 ha kebun
karet berisi 555 batang (jarak tanam 6 x 3 m), maka matang sadap kebun bila pohon
matang sadap sudah mencapai 333 batang.

2. Persiapan Buka Sadap
Alat – Alat yang diperlukan untuk melakukan persiapan buka sadap adalah sebagai berikut :
·         Meteran kain dan meteran kayu
·         Mal Sadap
·          Kayu panjang 130 cm dengan plat seng lebar 6 cm, panjang 50 – 60 cm dipakukan pada ujung kayu dengan sudut 120
·         Pisau Mal besi berujung runcing dan bertangkai untuk menoreh kulit waktu mengambar bidang sadap.
·         Talang Sadap yaitu seng lebar 2.5 cm; panjang 8 cm berguna untuk mengalirkanlateks ke mangkuk sadap tali cincin untuk mencantolkan cincin mangkuk kebatang karet.
·         Cincin mangkuk,terbuat dari kawat yang digunakan untuk meletakan mangkuk sadap
·         Mangkuk sadap untuk menampung lateks
·         Pisau sadap bisa pisau sadap tarik dan atau pisau sadap dorong

1.    Penggambaran bidang sadap
Penggambaran bidang sadap dilakukan pada pohon yang sudah matang sadap yang
ditetapkan berdasarkan; (a) Tinggi bukan sadap, (b) Arah dan sudut kemiringgan irisan
sadap, (c) Panjang irisan sadap, dan (d) Letak bidang sadap. Penggambaran bidang sadap tanaman okulasi tidak sama dengan tanaman yang berasal dari biji.
Penggambaran bidang sadap pada tanaman okulasi setinggi 130 cm DPO dan tanaman seeding setinggi 100 cm. Arah penyadapan dari arah kiri atas kekanan bawah agar pembuluh lateks posisinya dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut 3.70 dengan bidang datar.
Sudut kemiringan bidang sadap bawah sudutnya 30 – 400 terhadap bidang datar dan
bidang sadap atas:sudutnya 450. Kemiringan irisan sadap Berpengaruh pada jumlah
pembuluh lateks yang terpotong dan aliran lateks kearah mangkuk sadap. Panjang irisan sadap (PIS) dipengaruhi oleh :
o   Produksi dan pertumbuhan
o   Konsumsi Kulit
o   Keseimbangan produksi jangka panjang
o   Kesehatan tanaman. Anjuran PIS:1/2 S (Irisan miring sepanjang ½ spiral lingkar batang).
o   Letak bidang sadap
o   Arah timur barat (pada jarak antar tanaman yang sempit) untuk mempercepat penyadapan dan mudah dikontrol.

4. Pemasangan Talang Sadap Dan Mangkuk Sadap
Talang sadap dipasang dibawah  ujung irisan sadap bagian bawah dengan tujuan agar tidak menggangu penyadapan, lateks dapat mengalir dengan baik dan tidak banyak meninggalkan bekuan.  Selanjutnya mangkuk sadap diletakkan diatas cincin mangkuk dan diikat dengan tali ke batang.

5. Pelaksanaan Penyadapan
Kedalaman irisan sadap dianjurkan  1 – 1.5 mm dari kambium dengan ketebalan sadap sekitar 1,5 – 2,0 mm.  Penentuan frekuensi penyadapan berkaiatan dengan panjang irisan dan intensitas penyadapan dimana panjang irisan : ½ S dan frekuensi penyadapan 2 tahun pertama 3 hari sekali, tahun selanjutnya 2 hari sekali. Panjang irisan dan frekuensi penyadapan bebas. Waktu penyadapan sebaiknya dilakukan jam
5.00 – 7.30 pagi. ( BPTP JAMBI)


Senin, 08 Juni 2015

Kualitas Kakao Anda Rendah? Pasti Penanganan Pasca Panennya Belum Benar


Biji kakao nantinya akan diproses menjadi cokelat dengan citarasa lezat dengan efek endorfin yang merilekskan. (Ist) 

 Kakao adalah komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi. Tanaman yang merupakan bahan baku cokelat ini dapat berbuah sepanjang tahun. Nah, biji kakao-lah yang nantinya akan diproses menjadi cokelat dengan citarasa lezat dengan efek endorfin yang merilekskan
Untuk mendapatkan harga jual yang tinggi, biji kakao yang telah dipanen harus segera diolah. Pengolahan pasca panen biji kakao yang benar dilakukan dengan tahapan-tahapan yang mampu menjaga mutu serta kualitas yang ingin dihasilkan agar tetap optimal.
Tahapan pertama yang dilakukan pasca panen biji kakao adalah fermentasi biji. Fermentasi dilakukan untuk meluruhkan lendir yang terdapat pada kulit biji sehingga setelah disangrai, biji kako menjadi lebih beraroma dan bercitarasa kuat. Fermentasi juga dapat meningkatkan mutu teknis biji kakao sehingga kadar air, jamur, dan kulit biji semakin rendah.
Fermentasi dilakukan dengan meletakkan biji-biji kakao segar ke dalam kotak kayu yang telah dilubangi pada bagian bawahnya. Lubang di dasar kotak dibuat dengan diameter 1 cm dengan jarak 10 cm. Lubang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya oksigen, karbondioksida, dan air air yang dihasilkan pada proses fermentasi.
Tumpukan biji di dalam kotak, ditutup menggunakan karung goni atau atau penutup lainnya. Selama proses fermentasi, tumpukan biji diaduk setiap satu hari sekali agar panas yang dihasilkan dalam proses fermentasi dapat merata.
Setelah difermentasi, langkah selanjutnya adalah membersihkan biji kakao dengan air. Pencucian dilakukan agar bentuk biji lebih bagus, warna kulit megkilap, kadar biji kulit rendah serta lebih tahan dari serangan jamur dan serangga selama penyimpanan. Pencucian biji dapat dilakukan dengan tenaga manusia atau menggunakan mesin cuci kakao.
Pengeringan biji kakao setelah melakukan pencucian dapat dilakukan untuk menurunkan kadar air pada biji yang awalnya mecapai 60 % menjadi sekitar 6-7 %. Kadar air yang demikian membuat kualitas biji tidak akan menurun selama proses penyimpanan maupun pengangkutan. Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur biji dibawah sinar matahari langsung atau menggunakan alat pengering atau menggabungkan dua kombinasi tersebut.
Pengeringan biji dibawah sinar matahari langsung merupakan metode yang paling baik dan murah. Penjemuran ini dapat dilakukan diatas permukaan terpal, lantai penjemuran, atau diatas rak bambu. Selama proses penjemuran, hamparan biji dibalik setiap 2 jam sekali secara rutin agar dapat kering secara merata.
Usai pengeringan, biji yang diperoleh sebaiknya ditempering lebih dulu sebelum disortasi dan dikemas. Tempering sendiri merupakan proses penyesuaian suhu biji dengan suhu udara sekitar yang meletakkan biji hasil pengeringan di tempat terbuka selama 5 jam. Tempering diperlukan agar biji tidak mengalami kerusakan pada tahapan kegiatan berikutnya.
Langkah selanjutnya adalah sortasi. Sortasi dilakukan untuk mengelompokkan biji berdasarkan penampaakan fisik dan ukuran biji. Biji kakao kualitas ekspor dipisahkan dari biji kualitas standar dan rendah. Hal ini dilakukan untuk menentukan harga jual dari masing-masing kualitas yang dihasilkan.
Selama sortasi, segala macam kotoran harus dibuang agar tidak terikut dalam penyimpanan. Setelah disortir biji kering kemudian dikemas dalam karung goni. Dalam satu karung goni umumnya hanya menampung tidak lebih dari 60 kg. (sumber : alamtani)
Penulis : Aditya Wardhana
Editor : Riana
 Sumber : JITUNEWS.COM –

Tiga Jenis Penyakit Ini Bisa Mengganggu Produksi Buah Kopi, Apa Saja?





Dalam budidaya tanaman kopi, dikenal berbagai penyakit yang mengganggu tumbuh kembang tanaman dalam mencapai produksi buah yang optimal. Penyakit-penyakit tersebut timbul dari inveksi patogen baik dari jenis jamur, nematoda, bakteri maupun virus.
Berikut adalah 3 jenis penyakit yang sering menjangkiti tanaman kopi, tentunya kami juga memberikan cara menanggulanginya. Semoga bermanfaat ya!
1. Bercak Daun Kopi
Penyebab bercak daun adalah cendawan Cercospora coffeicola. Ia memiliki konidium berukuran pendek meski ada pula yang panjang. Bercak daun dapat bukan hanya dapat menyerang daun, melainkan juga buah. Pada daun yang sakit timbul bercak, mula-mula berwarna kuning tapi bercak dikelilingi halo berwarna kuning. Pembusukan pada bagian yang bercak dapat sampai ke biji sehingga dapat menurunkan kualitas. Buah yang terserang bercak ini dalam proses pembuatan kopi luwak biasanya langsung diafkir.
Pengendalian penyakit ini secara kultur teknis dilakukan dengan memberi naungan yang cukup, pemupukan berimbang, dan mengurangi kelembaban kebun melalui pemangkasan dan pengendalian gulma. Sedangkan secara kimiawi,bercak daun dikendalikan melalui penyemprotan dengan Bavistin 50 WP, Cupravit OB 21, Dithane M 45 80 WP, dan Delsene MX 200 sesuai dosis anjuran.
2. Karat daun kopi
Penyakit karat daun disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix. Urediospora H. vastatrix berbentuk seperti ginjal, bagian dorsal seperti beduri, sedangkan bagian ventral rata dan halus. Penyakit karat daun terutama menyerang kopi Arabika yang ditanam pada dataran rendah. Daun kopi yang terserang biasanya timbul bercak yang awalnya berwarna kuning lalu berubah cokelat. Pada sisi bawah permukaan daun yang terserang bercak terdapat tepung berwarna orange dan jingga. Serangan karat daun dapat terjadi pada bibit ataupun pada areal pertanaman kopi.
Penyakit karat daun dapat dikendalikan melalui pengendalian hayati dengan menanam beberapa varietas kopi yang toleran, seperti S 1934, S 795, USDA 62, dan Kartika. Sedangkan secara kultur teknis, penyakit ini dapat dikendalikan dengan cara memperkuat kekebalan tanaman melalui pemupukan, pemangkasan, dan pemberian naungan yang optimal. Sedangkan secara kimia, karat daun dikendalikan melalui penyemprotan fungisida kontak seperti Cupravit OB 21 atau fungisida sistemik seperti Anvil 50 SC, Tilt 250 ES, Bayleton 250 EC, atau Sumiate 2,5 WP dengan dosis sesuai anjuran.
3. Jamur Upas
Penyakit jamur upas disebabkan oleh jamur Corticium salmonicocor. Jamur ini mempunyai basidium yang tersusun paralel pada stadium kortisium. Cabang atau ranting yang terserang biasanya layu mendadak. Serangan dapat dimulai pada cabang yang ada di bawah, tengah ataupun ujung pohon.
Pengendalian penyakit jamur upas dilakukan dengan memotong batang atau cabang yang terserang yang ukurannya masih kecil (diameter < 1 cm) pada 10 cm di bawah pangkal di bagian yang sakit. Potongan-potongan cabang dan batang yang sakit dikumpulkan kemudian dibakar.
Sedangkan apabila batang atau cabang sakit yang ukurannya sudah cukup besar, bagian yang sakit diolesi dengan fungisida Colixin RM atau Copper Sandoz sesuai dosis anjuran. Namun bila serangannya sudah dalam taraf lanjut, batang atau cabang yang terserang sebaiknya dipotong, sisa cabang atau batang yang dipotong dioles dengan fungisida Copper Sandoz atau Colixin RM sesuai dosis anjuran. (sumber : kopiluwakasli99)
Penulis : Agung Rahmadsyah
Editor : Riana

Perhatikan Hal Ini, Bila Ingin Membudidayakan Udang di Air Tawar

Anda bisa menggunakan udang Vaname

 

ISTIMEWA

 Siapa yang tak tahu udang ? Yaa, komoditi ini merupakan bahan pangan yang banyak disukai oleh berbagai kalangan. Bahkan, bila Anda pergi ke sebuah resto berbasis sea food, menu udang selalu tercantum di dalamnya. Adanya situasi tersebut, tak pelak membuat usaha budidaya udang kian bersinar. Lalu bagaimana cara membudidayakan udang di air tawar ?

Untuk membudidayakan udang di air tawar, Anda bisa memilih udang jenis Vaname. Meski jenis ini merupakan udang yang hidup di air payau, namun udang jenis ini juga bisa dibudidayakan di air tawar lho. Bagaimana caranya ? Udang Vaname ini dapat dibudidayakan di media air tawar dengan 2 metode yakni secara tradisional ataupun semiintensif. Selain itu, budidaya udang vaname di air tawar juga memiliki beberapa keunggulan diantaranya, mengurangi resiko udang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri, yang banyak menginfeksi udang di perairan air payau. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan udang Vaname di air tawar.

1. Persiapan Tambak

Pertama dilakukan proses pengeringan tambak selama 7-10 hari, sampai tanah terlihat pecah-pecah. Itu dilakukan untuk memutus siklus hidup pathogen dan mengurai gas beracun H2S. Setelah itu, dilakukan proses pembalikan tanah agar fitoplankton dapat tumbuh sebagai pakan alami udang vaname. Selain itu, perlu juga dilakukan pengukuran pH air, apabila pH kurang dari 6,5 maka perlu dilakukan proses pengapuran.

2. Pemupukan dan Pengisian Air

Pemupukan dilakukan setelah proses pengeringan dan pengapuran. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea 150 Kg/ha dan pupuk kandang 2.000 Kg/ha. Setelah itu, dilakukan pengisian air dengan kedalaman 1 meter atau kurang di petak pembesaran. Biarkan air selama 2-3 minggu sampai siap untuk proses selanjutnya yaitu penebaran bibit udang vaname.

3. Pemilihan Benih

Benih yang digunakan untuk budidaya udang Vaname ini adalah benih jenis PL10-PL12 yang mendapatkan sertifikasi SPF (Specific Pathogen Free). Benih harus tampak bagus tanpa cacat mempunyai ukuran seragam, berenang melawan arus, insang sudah berkembang dan usus terlihat jelas.

4. Penebaran Benih

Sebelum ditebar, benih udang vaname perlu melalui proses aklimitasi karena hal ini sangat berpengaruh pada daya tahan udang ini saat proses pembenihan dan pemeliharaan. Caranya menyiram kantung tempat benih dengan air tambak dan diapungkan ditambak selama 15-20 menit. Setelah itu dibuka dan dimiringkan pelan-pelan agar benih udang keluar dan benih udang vaname sebaiknya ditebar pada siang hari.

5. Pemberian Pakan

Pakan yang biasa dianjurkan pada panduan cara ternak udang di Indonesia adalah pelet yang mengandung 30% protein. Jumlah pakan yang diberikan dipengaruhi oleh umur udang atau menggunakan pedoman ABW. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4-5 kali sehari. Selain umur banyaknya pakan dipengaruhi oleh kondisi tanah tambak kualitas air dan tingkat kesehatan udang.

6. Pemeliharaan

Langkah pemeliharaan pertama adalah kontrol tingkat salinitas, salinitas air yang baik adalah 10-25 ppt. Selain itu pemeriksaan pH air dan tanah secara berkala bila kurang dari 7,5 maka perlu dilakukan proses pengapuran tambahan. Sebelum udang berumur 60 hari perlu juga diperiksa tinggi air dan dilakukan pengisian air dengan salinitas yang disebutkan diatas bila air kurang karena proses penguapan.

7. Pengendalian Hama

Hama yang menyerang tambak udang vaname biasanya adalah hewan-hewan yang hidup disekitar tambak seperti burung, ketam, ikan liar dan pengerek. Untuk ketam dan pengerek yang biasanya melubangi pematang disekitar tambak dan kita bisa memasang pagar plastik untuk mencegah hewan ini masuk. Ikan liar bisa dibasmi dengan saponin sedangkan burung kita perlu mengontrol tambak sesering mungkin.

8. Pengendalian Penyakit

Pengendalian penyakit yang tepat dilakukan bersamaan dengan proses pembibitan dan pemeliharaan. Bila kita melakukan proses pemeliharaan dengan baik maka penyakit tidak akan menyerang udang. Selain itu kita juga perlu melakukan pemeriksaan fisik udang dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dilaboratorium agar penyakit udang yang menyerang bisa terdeteksi.

9. Pemanenan

Proses pemanenan dilakukan setelah udang vaname berumur 120 hari dan mencapai berat yaitu 50 ekor/kg. Bila udang sudah mencapai berat tersebut sebelum 120 hari maka pemanenan bisa dilakukan. Pemanenan dilakukan pada waktu malam hari untuk mempertahankan kualitas udang 2-4 hari. Sebelum pemanenan tambak diberi kapur dolomite 80 kg/ha dan mempertahankan ketinggian air untuk mencegah proses molting. Bila kita melakukan teknik beternak udang vaname dengan benar maka hasil yang kita dapatkan akan sangat memuaskan.

Sukses selalu....
Penulis : Puput Indah Lestari
Editor : Christophorus Aji Saputro

Sabtu, 06 Juni 2015

Daftar Gapoktan Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh

Berikut adalah nama - nama Daftar Gapoktan Kabupaten Gayo Lues  Provinsi Aceh yang di salin dari
Biro Perencanaan, Kementerian Pertanian RI


 
Sumber : Biro Perencanaan, Kementerian Pertanian

MIMBAR SARASEHAN




Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antara wakil para petani  beserta  keluarganya  dengan  pihak  pemerintah  yang diselenggarakan  secara  periodik  dan  berkesinambungan  untuk membicarakan,  memusyawarahkan  dan  mencapai  kesepakatan mengenai hal-hal yang menyangkut masalah-masalah pelaksanaan program pemerintah dan kegiatan petani-nelayan dalam rangka pembangunan pertanian.
Petani beserta keluarganya diwakili oleh Kontaktani-nelayan  Andalan  (KTNA)  yang  tergabung  dalam Kelompok KTNA.
2.  Tujuan

  1. Memahami  keadaan  dan  masalah-masalah yang  dihadapi  dalam pembangunan pertanian di lapangan, balk oleh pihak petani-nelayan maupun oleh pejabat pemerintah.
  2. Mencapai  kesepakatan  bersama  tentang  pemecahan  masalah-masalah beserta penyusunan rencana kegiatannya yang mencakup usahatani  nelayan  dan  kehidupan  petani  nelayan  beserta keluarganya.
  3. melaksanakan  penerapan  kegiatan  di  lapangan  sesuai  dengan kesepakatan bersama.
  4. Meningkatkan  peranan dan peranserta petani-nelayan sebagai subyek pembangunan.
  5. Mewujudkan   hubungan   timbal   balik   yang   serasi   antara kontaktani-nelayan  dan  pemerintah  dalam  pelaksanaan  dan pengawasan   pembangunan   pertanian   untuk  memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.

3.   Pelaksanaan

  1. Mimbar sarasehan dapat dilaksanakan ditempat yang disediakan oleh  Pemerintah  maupun  oleh  para  petani-nelayan.  Waktu penyelenggaraan di masing masing tingkatan wilayah sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
  2. susunan   tempat   untuk  sarasehan  diatur  sedemikian   rupa sehingga menggambarkan kesejajaran antara petani dengan pejabat Pemerintah dan akan terjadi keakraban satu sama lain.
  3. Dalam setiap pelaksanaan sarasehan harus ada :

ü Pimpinan sidang, yaitu  salah  seorang diantara  kontaktani-nelayan peserta Mimbar Sarasehan.
ü Pembicara yang menyampaikan masalah yang akan dibahas (dapat satu orang atau lebih).
ü Sekretaris  sidang,  yaitu  panitera  tetap  yang  bertugas merumuskan kesepakatan bersama dengan sidang dan beberapa peserta lain yang dianggap perlu, serta menyusun laporan Mimbar Sarasehan.
4.    Penentuan pokok bahasan
Pokok bahasan dalam suatu mimbar sarasehan menyangkut perencanaan,   pelaksanaan   dan   pengawasan   pembangunan pertanian, antara lain :
  1. Peningkatan produktivitas usahatani-nelayan.
  2. Perluasan    kesempatan    keda    dan    peningkatan    dan pendapatan keluarga tani-nelayan.
  3. Peningkatan kesejahteraan keluarga tani-nelayan.
  4. Pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
  5. Peningkatan   serta   pemerataan   rasa   ketenangan  dan kegairahan berusahatani dan kemakmuran masyarakat pedesaan
  6. Peningkatan  peranan  dan  peranserta  isteri  dan  anak petani-nelayan
  7. topik/pokok bahasan ditetapkan melalui kesepakatan para peserta Mirnbar Sarasehan.
  8. Penyebaruasan hasil kesepakatan
  9. Kesepakatan mimbar sarasehan yang telah disahkan oleh peserta mimbar sarasehan yaitu ketua kelompok andalan tingkat yang bersangkutan (berlaku sebagai wakil kontaktani-nelayan) dan panitera tetap sebagai wakil pihak pemerintah, disebarluaskan kepada :
® Seluruh kontaktani-nelayan peserta mimbar sarasehan
® Seluruh instansi profesi peserta mimbar sarasehan
® Hasil  kesepakatan  tersebut perlu  dilampiri  dengan  daftar serta mimbar sarasehan.
® tindak lanjut kesepakatan
® Kesepakatan yang telah diputuskan suatu mimbar sarasehan perlu diikuti dengan tindak lanjut sebagai berikut :
a. Oleh kontaktani-nelayan andalan, dalam bentuk kegiatan :
b. Mengkomunikasikan hasil/kesepakatan tersebut kepada kontaktani-nelayan dan petani-nelayan umumnya di wilayah masing-masing,
c. Membimbing dan menunjang pelaksanaan di lapangan,
d. Menyampaikan informasi tentang pelaksanaan tersebut kepada panitera tetap.
e. Oleh ahli andalan, dalam bentuk kegiatan :
f.  Memberikan contoh pelaksanaan di lapanaan sesuai dengan keahliannya,
g. membimbing dan menunjang pelaksanaan di  lapangan sesuai dengan keahliannya.
h.  Oleh pihak pemerintah peserta mimbar sarasehan, dalam bentuk:
ü Mengkomunikasikan  kesepakatan  kepada  para  pejabat/pelaksana -pelaksana di daerah yang bersangkutan.
ü  Melayani  dan  menciptakan  kemudahan-kemudahan  agar kesepakatan tersebut dapat dilaksanakan.
ü  Meningkatkan kegiatan penyuluhan pertanian.
ü  Evaluasi petaksanaan kesepakatan
ü  Evaluasi pelaksanaan kesepakatan mimbar sarasehan dilakukan secara terbuka pada acara mimbar sarasehan berikutnya.

Pemerintah Usahakan 2018 Swasembada Kedelai


  Pemerintah Usahakan 2018 Swasembada Kedelai | Fiskal.co.id

                       Sumber Foto: metrotvnews.com

Tak hanya berencana mewujudkan swasembada beras, pemerintah juga tengah menyusun peta jalan (roadmap) untuk mewujudkan swasembada kedelai pada tahun 2018 nanti. Hal ini dilakukan karena besarnya ketergantungan indonesia terhadap kedelai impor, padahal makanan pokok masyarakat indonesia sehari-hari terbuat dari kedelai, seperti tahu dan tempe. 

Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Jamil Musanif mengatakan, saat ini hasil pertanian kedelai di Indonesia masih terbatas. Akibatnya saat masa paceklik kedelai, Pemerintah harus mengimpor dari berbagai negara.

" Kami minta petani meningkatkan produktivitas, juga menambah lahan untuk mengembangkan kedelai," ujarnya Musanif di lebak, Banten, jum'at,5/6/2015.

Untuk mendukung hal ini, kelompok tani di Tanah Air akan terus mendapat bantuan benih, dan penataran lapangan untuk meningkatkan produksi kedelai. Selain itu, pemerintah juga akan memperluas lahan agar ditanami kedelai. Karena saat ini, banyak lahan pertanian yang telah beralih fungsi.

"Kami minta pemerintah daerah juga dapat mencegah beralih fungsi lahan itu melalui peraturan daerah (perda)," jelasnya. 

Saat ini produksi kedelai rata-rata nasional 1,3 ton per hektare dan diharapkan 2018 bisa berswasembada kedelai dengan hasil 1,5 juta ton dan terus diupayakan lebih tinggi setiap tahunnya melalui penerapan teknologi budidaya komoditi kedelai. 

"Kami berharap produksi kedelai meningkat dengan dukungan bantuan kepada petani sehingga target swasembada 2018 bisa direalisasikan," tegasnya. *** kinaya (kontan)

Sumber : http://www.fiskal.co.id

EVALUASI LAPANGAN DAN BIMBINGAN LANJUTAN




Evaluasi lapangan dilakukan untuk menilai sejauh mana tujuan dari kursustani tersebut dicapai. Cara evaluasi dapat melalui wawancara,  pengamatan  lapangan  dan  mengisi  daftar pertanyaan (kuesioner).

2.Bimbingan lanjutan
Bimbingan lanjutan dilakukan setelah para lulusan kursus kembali kedaerahnya masing-masing dan telah menerapkan dalam usahataninya.
Manfaat bimbingan tanjutan bagi para lulusan adalah untuk membantu mereka menerapkan secara tepat hasil belajar yang telah dicapai di dalam praktek yang sesungguhnya. Mengembangkan kepemimpinan para lulusan, agar dapat menyebarluaskan pengetahuan, kecakapan serta keterampilan yang diperolehnya kepada petani-petani tetangganya. Mendapatkan data tentang manfaat yang berkesinambungan antara penyuluh perta nian dengan para lulusan. Menjalin  hubungan  akrab  yang  berkesinambung  antara penyuluh pertanian dengan para lulusan.
Ø  Bimbingan lanjutan dapat ditempuh melalui cara-cara :
  1. Menyediakan bahan bacaan berupa buku, majalah, brosur, leaflet pertanian pertanian, kepada para lulusan secara teratur.
  2. Mengunjungi lulusan secara teratur baik ke rumah maupun ke tempat usahataninya (anjangsono-anjangkarya)
  3. Menyelenggarakan    perlombaan    usahatani    serta memberikan hadiah dan penghargaan.
 3.Manfaat
  1. Sangat efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis.
  2. Mendorong tumbuhnya kepemimpinan petani, kontaktani
  3. Mempercepat proses adopsi teknologi baru.
  4. Lulusan dapat dipakal sebagai kader untuk mendorong tumbuhnya kelompoktani.

4. Kelemahan
  1. Metode   ini   relatif   mahal   serta   memerlukan   persiapan   dan pelaksanaan yang cermat.
  2. Kurangnya  sarana  dan  alat  bantu  pengajaran  sering  mengganggu tercapainya tujuan.
  3. Menjangkau relatif sedikit petani.

METODE METODE PENYULUHAN PERTANIAN




CERAMAH

1. Pengertian
ð  Ceramah adalah menyampaikan informasi kepada sasaran pada suatu rapat atau pertemuan.  Sasaran biasanya diperuntukkan bagi para kontaktani-nelayan, tokoh masyarakat, pemimpin pemudatani atau lainnya. Pada kesempatan itu banyak informasi yang disampaikan.

2.Tujuan
ð  Menyampaikan informasi yang lengkap dan cepat, dengan penjelasan yang lebih mendalam.
3.Teknik Pelaksanaan
Isi  ceramah  hendaknya disesuaikan  dengan  program/kegiatan penyuluhan pertanian.
1.      Siapkan topik yang akan disampaikan sebaik-baiknya.
2.      Beritahukan kepada para peserta tentang topik yang akan dibahas.
3.      Gunakan alat peraga atau alat bantu.
4.      Untuk  menambah  pengertian  dan  mendalami  masalah,  berikan selebaran (brosur, leaflet, folder, dan sebagainya).
5.      Sebanyak mungkin ikut sertakan para peserta dalarn pembahasan masalah.
4.Manfaat
1.      Efektivitasnya tinggi.
2.      Informasi yang disampaikan dapat lebih mendalam.

5.Kelemahan
Menjemukan apabila materi ceramah disampaikan dengan cara yang kurang baik dan tanpa alat peraga.

KUNJUNGAN RUMAH ATAU TEMPAT USAHA



1. Pengertian
Kunjungan  rumah  dan  tempat  usaha adalah  suatu  kunjungan terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah/tempat usaha keluargatani dengan suatu  tujuan tertentu.

2. Tujuan
ð  Penyampaian informasi dan atau melakukan bimbingan penerapan teknologi
ð  Menjalin  keakraban  dan  tumbuhkan  kepercayaan  keluargatani terhadap penyuluh pertanian
3     Teknis Pelaksanaan
1.      Kegiatan kunjungan sebaiknya dilakukan secara terencana. Untuk itu seorang penyuluh pertanian harus membuat jadwal kunjungan. Di dalam Jadwal kunjungan dicantumkan siapa yang akan dikunjungi secara teratur dalam selang waktu tertentu serta topik-topik  yang  akan  dibicarakan  sejak  tahap  persiapan, pelaksanaan sampai tahap evaluasi. Kunjungan yang jarang tetapi teratur akan lebih efektif dan pada sering tapi tidak teratur. Petani  yang  perlu  diberi  prioritas  kunjungan  adalah  para kontaktani, token-token desa serto pemuka-pemuka masyarakat.
2.      Usahakanlah agar waktu kunjungan tidak mengganggu kesibukan petani. Kunjungan rumah sebaiknya dilakukan pada saat dimana petani  besenta keluarganya dalam  keadaan santai.  Kunjungan usahatani dapat dilakukan pada waktu petani-nelayan sedang bekerja. Usahakanlah agar kedatangan penyuluh pertanian tidak menyebabkan terbengkalainya pekenjaan petani yang dikunjungi.
3.      Bila mungkin siapkanlah brosur, folder, leaflet, dan atau majalah sebagai bahan informasi.
4.      Bersikaplah  ramah,  bersahabat  dan  penuh  rasa  kekeluargaan, jangan bersikap terlalu resmi atau menggurui
5.      topik-topik yang dapat dibicarakan selama kunjungan.
4  Tahap persiapan :
1.       Kebijaksanaan pemerintah di bidang pembangunan pertanian dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.
2.       Informasi pasar, ikiim dan sarana usahatani.
3.       Pengalaman petani yang bersangkutan dalam melakukan usaha-usaha budidaya, dan pengolahan hasil dengan teknologi baru.
4.       Kegiatan  kelompok dan cara-cara menggerakkan  petani untuk kegiatan  penerapan teknologi baru.
5.       Masalah-masalah yang dihadapi petani.
6.       Pandangan-pandangan petani pada umumnya mengenai penerapan teknologi baru di daerah yang bersangkutan.
5.Tahap pelaksanaan :
1.      Penyampaian informasi untuk usahatani keluarga
2.      teknik penerapan teknologi baru
3.      Membantu pemecahan masalah yang dihadap keluargatani dalam kegiatan usahatani.
6 Tahap Evaluasi :
1.      Hambatan-hambatan/sebab-sebab kegagalan
2.      Pemasaran hasil
3.      Pengelola usaha
4.      Keuntungan-keuntungan yang sudah dirasakan masyarakat
5.      Catat hasil  kunjungan, masalah-masalah yang sudah dibicarakan dan yang belum terpecahkan, dan pesan-pesan petani dalam bentuk risalah.
7. Manfaat
 
 
1.      Membantu memecahkan masalah  usahatani  secara langsung.
2.      Hubungan  persahabatan,  kekeluargaan  dan  kepercayaan  dapat dibina dengan baik.
3.      Mempercepat proses adopsi.
8.Kelemahan
1.      Metode relatif mahal dan memakan banyak waktu dan tenaga.
2.      Jumlah   petani   yang   dapat   dikunjungi   terbatas.   Karena terbatasnya tenaga penyuluh pertanian