Foto Ilustrasi
Mulai dari persemaian, penanaman
dan panen tanaman cabe selalu menghadapi gangguan dari berbagai jenis
Organisme pengganggu tanaman (OPT). Penyakit merupakan salah satu OPT
yang banyak menyerang tanaman cabe. Berbagai jenis penyakit tanaman
ini merlukan pengendalian agar tanaman tetap tumbuh dan berkembang dengan baik
sehingga tanaman dapat berproduksi semaksimal mungkin. Pengendalian
juga diharapkan dapat menekan gangguan tersebut sehingga risiko
kegagalan maupun kerusakan dapat dikurangi.
Salah satu konsep pengendalian terhadap gangguan OPT yang sampai sekarang dipandang sebagai konsep yang paling baik adalah pengendalian OPT secara terpadu.
Berdasarkan konsep pengendalian secara terpadu, pestisida merupakan salah satu teknik atau komponen pengendalian secara kimiawi.
Pestisida ini bukanlah obat melainkan bahan racun yang berbahaya bagi
manusia,hewan peliharaan dan lingkungan bila salah dalam penggunaanya.
Oleh karena itu dalam penggunaan pestisida harus tepat dosis,tepat
waktu, tepat cara, tepat sasaran dan tepat guna.
Perlu juga dipahami, pada saat
memindahkan,mengencerkan dan menyemprotkan pestisida perlu menggunakan
pakaian pelindung berupa baju berlengan panjang, celana panjang, sarung
tangan, penutup muka (masker), topi dan sepatu. penyemprotan jangan
melawan arah angin. Saat penyemprotan yang paling baik adalah pagi hari
dari pukul 07.00 – 10.30 atau sore hari pukul 15.30 – 17.00.
Beberapa
penyakit tanaman yang sering menyerang tanaman cabe antara lain
penyakit rebah semai (dumping off), layu fusarium, layu bakteri,
antraknosa (patek),busuk phytopthora, bercak daun, busuk kuncup /
teklik, bercak bakteri, penyakit tepung dan penyakit akibat virus.
Rebah Semai (dumping off).
Rebah semai (dumping off) merupakan penyakit yang pertama kali menyerang tanaman cabe. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pythium debarianum Hese. dan Rhizoctonia solani Kuhn.
Cendawan ini tergolong patogen luar tanah yang menyerang pada suhu
rendah dan tanah masam. Apabila bongkahan tanah tersebut dibuka sering
terlihat miselium dari cendawan. Serangan di persemaian ditandai dengan bibit
tidak berkecambah atau bibit tiba-tiba rebah, lalu mati. Apabila
diperhatikan maka pada pangkal batang terdapat infeksi dari cendawan
berwarna cokelat hitam, kebasah-basahan, mengerut, yang menyebabkan
tanaman mati.
Penyakit rebah semai dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut :
- Perlakuan benih dengan perendaman selama 4 – 6 jam pada air hangat yang telah diberi fungisida Previcur N dengan konsentrasi 1,5 ml per liter air dan Derosal 2 gr per liter air.
- Sterilisasi media semai dengan Basamid G.
- penyemprotan fungisida secara berseling antara fungisida kontak dan sistemik pada persemaian berumur 14 hari. Fungisida yang biasa digunakan adalah Vitigram Blue 0,5 – 1,0 g per liter diselingi dengan Previcur N 1,0 – 1,5 ml per liter air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar