Sumber Foto: metrotvnews.com
Tak hanya berencana
mewujudkan swasembada beras, pemerintah juga tengah menyusun peta jalan
(roadmap) untuk mewujudkan swasembada kedelai pada tahun 2018 nanti. Hal
ini dilakukan karena besarnya ketergantungan indonesia terhadap kedelai
impor, padahal makanan pokok masyarakat indonesia sehari-hari terbuat
dari kedelai, seperti tahu dan tempe.
Direktur Pengembangan Usaha dan
Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
(PPHP) Kementerian Pertanian Jamil Musanif mengatakan, saat ini hasil
pertanian kedelai di Indonesia masih terbatas. Akibatnya saat masa
paceklik kedelai, Pemerintah harus mengimpor dari berbagai negara.
" Kami minta petani meningkatkan
produktivitas, juga menambah lahan untuk mengembangkan kedelai," ujarnya
Musanif di lebak, Banten, jum'at,5/6/2015.
Untuk mendukung hal ini, kelompok tani
di Tanah Air akan terus mendapat bantuan benih, dan penataran lapangan
untuk meningkatkan produksi kedelai. Selain itu, pemerintah juga akan
memperluas lahan agar ditanami kedelai. Karena saat ini, banyak lahan
pertanian yang telah beralih fungsi.
"Kami minta pemerintah daerah juga dapat mencegah beralih fungsi lahan itu melalui peraturan daerah (perda)," jelasnya.
Saat ini produksi kedelai rata-rata
nasional 1,3 ton per hektare dan diharapkan 2018 bisa berswasembada
kedelai dengan hasil 1,5 juta ton dan terus diupayakan lebih tinggi
setiap tahunnya melalui penerapan teknologi budidaya komoditi kedelai.
"Kami berharap produksi kedelai
meningkat dengan dukungan bantuan kepada petani sehingga target
swasembada 2018 bisa direalisasikan," tegasnya. *** kinaya (kontan)
Sumber : http://www.fiskal.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar