Anda bisa menggunakan udang Vaname
Siapa yang tak tahu udang
? Yaa, komoditi ini merupakan bahan pangan yang banyak disukai oleh
berbagai kalangan. Bahkan, bila Anda pergi ke sebuah resto berbasis sea food,
menu udang selalu tercantum di dalamnya. Adanya situasi tersebut, tak
pelak membuat usaha budidaya udang kian bersinar. Lalu bagaimana cara
membudidayakan udang di air tawar ?
Untuk membudidayakan udang di air tawar, Anda bisa memilih udang
jenis Vaname. Meski jenis ini merupakan udang yang hidup di air payau,
namun udang jenis ini juga bisa dibudidayakan di air tawar lho.
Bagaimana caranya ? Udang Vaname ini dapat dibudidayakan di media
air tawar dengan 2 metode yakni secara tradisional ataupun semiintensif.
Selain itu, budidaya udang vaname di air tawar juga
memiliki beberapa keunggulan diantaranya, mengurangi resiko udang
terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri, yang banyak
menginfeksi udang di perairan air payau. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan udang Vaname di air tawar.
1. Persiapan Tambak
Pertama dilakukan proses pengeringan tambak selama 7-10 hari, sampai
tanah terlihat pecah-pecah. Itu dilakukan untuk memutus siklus hidup
pathogen dan mengurai gas beracun H2S. Setelah itu, dilakukan proses
pembalikan tanah agar fitoplankton dapat tumbuh sebagai pakan alami
udang vaname. Selain itu, perlu juga dilakukan pengukuran pH air,
apabila pH kurang dari 6,5 maka perlu dilakukan proses pengapuran.
2. Pemupukan dan Pengisian Air
Pemupukan dilakukan setelah proses pengeringan dan pengapuran.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea 150 Kg/ha dan pupuk kandang
2.000 Kg/ha. Setelah itu, dilakukan pengisian air dengan kedalaman 1
meter atau kurang di petak pembesaran. Biarkan air selama 2-3 minggu
sampai siap untuk proses selanjutnya yaitu penebaran bibit udang vaname.
3. Pemilihan Benih
Benih yang digunakan untuk budidaya udang Vaname ini adalah
benih jenis PL10-PL12 yang mendapatkan sertifikasi SPF (Specific
Pathogen Free). Benih harus tampak bagus tanpa cacat mempunyai ukuran
seragam, berenang melawan arus, insang sudah berkembang dan usus
terlihat jelas.
4. Penebaran Benih
Sebelum ditebar, benih udang vaname perlu melalui proses aklimitasi
karena hal ini sangat berpengaruh pada daya tahan udang ini saat proses
pembenihan dan pemeliharaan. Caranya menyiram kantung tempat benih
dengan air tambak dan diapungkan ditambak selama 15-20 menit. Setelah
itu dibuka dan dimiringkan pelan-pelan agar benih udang keluar dan benih
udang vaname sebaiknya ditebar pada siang hari.
5. Pemberian Pakan
Pakan yang biasa dianjurkan pada panduan cara ternak udang di
Indonesia adalah pelet yang mengandung 30% protein. Jumlah pakan yang
diberikan dipengaruhi oleh umur udang atau menggunakan pedoman ABW.
Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4-5 kali sehari. Selain umur
banyaknya pakan dipengaruhi oleh kondisi tanah tambak kualitas air dan
tingkat kesehatan udang.
6. Pemeliharaan
Langkah pemeliharaan pertama adalah kontrol tingkat salinitas,
salinitas air yang baik adalah 10-25 ppt. Selain itu pemeriksaan pH air
dan tanah secara berkala bila kurang dari 7,5 maka perlu dilakukan
proses pengapuran tambahan. Sebelum udang berumur 60 hari perlu juga
diperiksa tinggi air dan dilakukan pengisian air dengan salinitas yang
disebutkan diatas bila air kurang karena proses penguapan.
7. Pengendalian Hama
Hama yang menyerang tambak udang vaname biasanya adalah hewan-hewan
yang hidup disekitar tambak seperti burung, ketam, ikan liar dan
pengerek. Untuk ketam dan pengerek yang biasanya melubangi pematang
disekitar tambak dan kita bisa memasang pagar plastik untuk mencegah
hewan ini masuk. Ikan liar bisa dibasmi dengan saponin sedangkan burung
kita perlu mengontrol tambak sesering mungkin.
8. Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit yang tepat dilakukan bersamaan dengan proses
pembibitan dan pemeliharaan. Bila kita melakukan proses pemeliharaan
dengan baik maka penyakit tidak akan menyerang udang. Selain itu kita
juga perlu melakukan pemeriksaan fisik udang dan tes Polymerase Chain
Reaction (PCR) dilaboratorium agar penyakit udang yang menyerang bisa
terdeteksi.
9. Pemanenan
Proses pemanenan dilakukan setelah udang vaname berumur 120 hari dan
mencapai berat yaitu 50 ekor/kg. Bila udang sudah mencapai berat
tersebut sebelum 120 hari maka pemanenan bisa dilakukan. Pemanenan
dilakukan pada waktu malam hari untuk mempertahankan kualitas udang 2-4
hari. Sebelum pemanenan tambak diberi kapur dolomite 80 kg/ha dan
mempertahankan ketinggian air untuk mencegah proses molting. Bila kita
melakukan teknik beternak udang vaname dengan benar maka hasil yang kita
dapatkan akan sangat memuaskan.
Sukses selalu....
Penulis | : | Puput Indah Lestari |
Editor | : | Christophorus Aji Saputro |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar