Dalam budidaya tanaman kopi, dikenal berbagai penyakit yang
mengganggu tumbuh kembang tanaman dalam mencapai produksi buah yang
optimal. Penyakit-penyakit tersebut timbul dari inveksi patogen baik
dari jenis jamur, nematoda, bakteri maupun virus.
Berikut adalah 3 jenis penyakit yang sering menjangkiti tanaman kopi, tentunya kami juga memberikan cara menanggulanginya. Semoga bermanfaat ya!
1. Bercak Daun Kopi
Penyebab bercak daun adalah cendawan Cercospora coffeicola.
Ia memiliki konidium berukuran pendek meski ada pula yang panjang.
Bercak daun dapat bukan hanya dapat menyerang daun, melainkan juga buah.
Pada daun yang sakit timbul bercak, mula-mula berwarna kuning tapi
bercak dikelilingi halo berwarna kuning. Pembusukan pada bagian yang
bercak dapat sampai ke biji sehingga dapat menurunkan kualitas. Buah
yang terserang bercak ini dalam proses pembuatan kopi luwak biasanya
langsung diafkir.
Pengendalian penyakit ini secara kultur teknis dilakukan dengan
memberi naungan yang cukup, pemupukan berimbang, dan mengurangi
kelembaban kebun melalui pemangkasan dan pengendalian gulma. Sedangkan
secara kimiawi,bercak daun dikendalikan melalui penyemprotan dengan
Bavistin 50 WP, Cupravit OB 21, Dithane M 45 80 WP, dan Delsene MX 200
sesuai dosis anjuran.
2. Karat daun kopi
Penyakit karat daun disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix. Urediospora H. vastatrix
berbentuk seperti ginjal, bagian dorsal seperti beduri, sedangkan
bagian ventral rata dan halus. Penyakit karat daun terutama menyerang
kopi Arabika yang ditanam pada dataran rendah. Daun kopi yang terserang
biasanya timbul bercak yang awalnya berwarna kuning lalu berubah
cokelat. Pada sisi bawah permukaan daun yang terserang bercak terdapat
tepung berwarna orange dan jingga. Serangan karat daun dapat terjadi
pada bibit ataupun pada areal pertanaman kopi.
Penyakit karat daun dapat dikendalikan melalui pengendalian hayati
dengan menanam beberapa varietas kopi yang toleran, seperti S 1934, S
795, USDA 62, dan Kartika. Sedangkan secara kultur teknis, penyakit ini
dapat dikendalikan dengan cara memperkuat kekebalan tanaman melalui
pemupukan, pemangkasan, dan pemberian naungan yang optimal. Sedangkan
secara kimia, karat daun dikendalikan melalui penyemprotan fungisida
kontak seperti Cupravit OB 21 atau fungisida sistemik seperti Anvil 50
SC, Tilt 250 ES, Bayleton 250 EC, atau Sumiate 2,5 WP dengan dosis
sesuai anjuran.
3. Jamur Upas
Penyakit jamur upas disebabkan oleh jamur Corticium salmonicocor.
Jamur ini mempunyai basidium yang tersusun paralel pada stadium
kortisium. Cabang atau ranting yang terserang biasanya layu mendadak.
Serangan dapat dimulai pada cabang yang ada di bawah, tengah ataupun
ujung pohon.
Pengendalian penyakit jamur upas dilakukan dengan memotong batang
atau cabang yang terserang yang ukurannya masih kecil (diameter < 1
cm) pada 10 cm di bawah pangkal di bagian yang sakit. Potongan-potongan
cabang dan batang yang sakit dikumpulkan kemudian dibakar.
Sedangkan apabila batang atau cabang sakit yang ukurannya sudah cukup
besar, bagian yang sakit diolesi dengan fungisida Colixin RM atau
Copper Sandoz sesuai dosis anjuran. Namun bila serangannya sudah dalam
taraf lanjut, batang atau cabang yang terserang sebaiknya dipotong, sisa
cabang atau batang yang dipotong dioles dengan fungisida Copper Sandoz
atau Colixin RM sesuai dosis anjuran. (sumber : kopiluwakasli99)
Penulis | : | Agung Rahmadsyah |
Editor | : | Riana |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar