Magang di bidang pertanian adalah suatu
proses belajar mengajar antar petani, dimana seorang petani-nelayan belajar dan
pengalaman kerjanyanya pada suatu usahatani-nelayan
dalam keadaan sesungguhnya di lapangan dengan petani nelayan yang
berhasil menjalankan usahanya sebagai pelatihnya Sering dikenal dengan
istilah "petani-nelayan belajar dari petani-nelayan" Petani yang
belajar disebut "Pemagang" sedang petani yang menjadi pembimbingnya
disebut "induk semang". Petugas atau penyuluh pertanian yang
memfasilitasi disebut "pembimbing".
Tujuan
- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani nelayan.
- Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa kewiraswastaan petani-nelayan.
- Menumbuhkan minat dan keyakinan petani-nelayan pemagang terhadap usahatani-nelayan sebagai sumber mata pencaharian.
- Menumbuhkan dan mengembongkan hubungan sosial dan interaksi positif antara sesama petani-nelayan.
- Meningkatkan keterampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani-nelayan pengajar dalam mengajar petani-nelayan lain.
Persyaratan Pemagang
1.
Bersedia
untuk belajar.
2.
Bersedia
bekerja dilingkungan usaha petani pengajar dan tinggal bersama keluarga petani
pengajar, berasal dari daerah lain.
3.
Bersedia
menanggung biaya selama magang.
Persyaratan Induk Semang
1. Memiliki
pengetahuan, ketrampilan lebih dari pemagang dan
berhasil dalam menyelenggarakan usahataninya.
2.
Bersedia
dan mampu melaksanakan proses belajar mengajar
3.
Memiliki
sarana dan prasaran belajar.
Pririsip-prinsip penyelenggaraan
1.
Pemagang
mempunyai minat terhadap bidang yang akan dipelajari
2.
Pemagang
menghayati tujuan belajar dan merasakan kegunaannya.
3. Pemagang
mendapat kesempatan yang cukup untuk belatih selain magang, terutarna dalam,
memecahkan masalah yang dihadapi.
4.
Materi
yang dipelajari harus merupakan
peningkatan dan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi pemagang.
Langkah-langkah pelaksanaan
Persiapan
Penyampaian
informasi
Para pembimbing harus aktif menyebarkan
informasi pada setiap kesempatan tentang adanya peluang bagi
petani-nelayan untuk mengikuti magang.
Informasi dapat disampaikan
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berkut:
1.
Pertemuan-pertemuan
kelompoktani-nelayan.
2.
temukarya
dan temuwicara.
3.
Pekan
daerah dan pekan nasional kontaktani nelayan.
4.
Siaran
pedesaan melalui radio dan televisi.
5.
Hari
lapangan.
6.
Surat
menyurat.
7.
tulisan
pada surat kabar dan majalah
8.
Inventarisasi
pemagang dan petani pengajar
9.
Pembimbing
perlu memiliki daftar colon pemagang dan calon petani pengajar.
10.
Untuk
pembimbing perlu melakukan kegiatan sebagai berikut :
11.
Menghubungi
petugas atau penyuluh pertanian lain untuk mengetahui adanya
petani-nelayan yang ingin belajar secara magang dan memasukkannya
ke dalam daftar colon pemagang.
12. Menghubungi
secara langsung petani yang bersedia menjaga petani pengajar dan menyusun
daftar calon petani pengajar untuk kemudian diseleksi sesuai dengan keperluan.
Tatacara
pelaksanaan
Waktu pelaksanaan
1.Magang
diselenggarakan sewaktu kegiatan usahatani yang akan dipelajari sedang
berlangsung.
2.
Lama
belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan materi yang diajarkan.
3.
Jumlah
pemagang
4. Jumlah
pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar disesuaikan
dengan kemampuan petani pengajar dalam mengajar dan mengakomodasikan pemagang.
Materi
yang diajarkan
Materi yang diajarkan selama magang mencakup
semua pelaksanaan pengelolaan den kegiatan operasional usahatani-nelayan, yang
berkaitan dengan fungsi seorang petani-nelayan sebagai :
1.Pemimpin
perusahaan yang mengelola usahatani nelayan dengan komoditi tanaman, ternak
atau ikan.
2.tenaga
pelaksana (pekerja), yang melaksanakan tugas operasional usahatani,
meliputi kegiatan pengadaan sarana/prasarana, kegiatan produksi,
serta pengolahan, penyimpanan, pengepakan dan pemasaran hasil usahatani
nelayannya.
3.tenaga
pembukuan, yang melaksanakan pencatatan perhitungan dan
analisa usahatani nelayannya.
4.tenaga
mekanik, yang menggunakan, rneravar, mereparasi alat dan
mesin yang digunakan dalam usahatani nelayannya.
5.Kepala
rumah tangga dan anggota masyarakat, yang
mempunyai interaksi sosial dengan anggota keluarga dan dilingkungan keluarga
dan usahatani nelayannya, yang dipengaruhi oleh berbagai peraturan/perundangan
dan adat istiadat yang berlaku.
Bimbingan
lanjutan
Bimbingan lanjutan dilaksanakan oleh para
pembimbing, dan bila mungkin oleh petani pengajar dalam bentuk kegiatan, antara
lain sebagai berikut :
1.
Memonitor
perkembangan mantan pemagang setelah kembali ke tempat asal
2.
Membina
keakraban lebih lanjut antara mantan pemagang dan petani pengajar
3.
Membina
keakraban antara mantan pemagang dan pembimbing
4.
Membimbing
usahatani mantan pemagang
5.
Memotivasi
mantan pemagang untuk menjadi petani nelayan pengajar
di daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar